Minggu, 23 September 2012

Wirausaha Kurangi Kemiskinan

MAKAU, KOMPAS.com - Kewirausahaan menjadi salah satu kunci masa depan Asia dan Pasifik. Dengan dukungan pasar domestik yang besar dan kesempatan untuk kembali tumbuh semakin besar ketika pasar global pulih, kewirausahaan memberi dukungan strategis dalam mengurangi kemiskinan di Asia.
Hal itu mengemuka dalam Asia Entrepreneurship Forum di Makau, Kamis (20/9/2012), seperti dilaporkan wartawan Kompas Benny D Koestanto. Forum yang digelar Enterprise Asia—sebuah lembaga nirlaba di bidang kewirausahaan di Asia Pasifik—itu dihadiri lebih kurang 200 peserta dari kawasan Asia Pasifik. Mereka terdiri dari wakil pemerintah, penggerak sektor usaha kecil dan menengah, serta sejumlah ekonom.
”Secara esensial, kewirausahaan punya potensi untuk mengurangi kemiskinan. Sebab, kewirausahaan juga mempunyai akses untuk menumbuhkembangkan pendidikan dasar dan pelatihan sekaligus membuka kesempatan kerja,” kata Pemimpin Enterprise Asia, Tan Sri Dr Fong Chan Onn.
Bank Dunia dalam laporan Capturing New Sources of Growth, Mei 2012, mengungkapkan, sepertiga penduduk di kawasan Asia Timur dan Pasifik atau sekitar 500 juta orang masih hidup dalam kemiskinan.
Hanya saja, akibat krisis perekonomian global tahun 2008 yang berlanjut pada akibat turunan dari krisis utang di Uni Eropa sejak tahun lalu, tingkat pertumbuhan kawasan Asia Timur dan Pasifik melambat. Perekonomian kawasan itu tumbuh sekitar 8,2 persen pada tahun 2011 (4,3 persen jika tidak memperhitungkan China), turun cukup dalam dari tingkat pertumbuhan tahun 2010 yang hampir mencapai 10 persen (7,0 persen tanpa China).
Chan Onn, yang merupakan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia dalam kurun waktu 1999-2008, menyatakan, kebijakan pemerintah tidak dapat berdiri sendiri.
Salah satu pengusaha asal Indonesia yang hadir, Syahrial Yusuf, menyatakan, forum seperti Asian Entrepreneur Forum menjadi tempat yang pas untuk berbagi pengalaman dan menjalin hubungan. Presiden Direktur PT Nusa Groupindo dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia itu mengaku kemungkinan jalinan kerja sama datang lewat forum-forum sejenis. 

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar