Kamis, 04 Oktober 2012

Pilih Jadi PNS, RI Kekurangan Wirausahawan

Bank Indonesia mengungkapkan bahwa indikator tingkat kewirausahaan di Indonesia masih rendah. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wirausahawan di dalam negeri.
Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, menjelaskan bahwa saat ini, tingkat kewirausahaan Indonesia relatif rendah yakni sekitar 1,56 persen dari jumlah penduduk. Angka ini lebih rendah dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang memiliki tingkat kewirausahaan di atas empat persen dari jumlah penduduk negara-negara itu.
"Negara-negara tersebut maju dan memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya relatif lebih berkualitas," kata Halim di Gedung BI Jakarta, Senin 3 September 2012.
Menurut Halim, salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kewirausahaan di Indonesia, karena rendahnya tingkat entrepreneurship. Kondisi itu bisa digambarkan melalui antrean panjang pelamar lowongan kerja pegawai negeri sipil (PNS), meski jumlah lowongannya relatif terbatas.
"Hal yang sama juga terjadi di BI pada tahun ini. Untuk penerimaan pegawai level asisten manajer dengan jumlah lowongan sebanyak 150 orang, namun pelamarnya mencapai lebih dari 100 ribu orang," ujarnya.
Halim melanjutkan, kondisi ini mengindikasikan bahwa lulusan perguruan tinggi cenderung memilih sebagai pencari kerja daripada pencipta lapangan pekerjaan. Hal tersebut mungkin disebabkan sistem pendidikan yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini berfokus pada penyiapan mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Sementara itu, pengusaha Ciputra juga mengatakan bahwa Indonesia memerlukan sedikitnya empat juta pengusaha untuk bisa mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air.
"Kemunculan para pengusaha otomatis membuka peluang adanya lapangan pekerjaan. Semakin banyak lapangan kerja, semakin mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan di Indonesia," kata Ciputra.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar